Minggu, 06 Mei 2012

Orang Afghanistan Memiliki Warisan Genetik yang Unik Menurut Analisis DNA


Kamis, 5 April 2012 - Sebuah studi oleh Genographic Project menemukan kalau mayoritas dari semua etnik yang diketahui di Afghanistan memiliki warisan genetik unik diturunkan dari populasi leluhur bersama yang paling mungkin muncul pada revolusi Neolitikum dan pembentukan komunitas pertanian purba.

 Studi menemukan peradaban awal ini mungkin merupakan migrasi dan invasi terasimilasi, karenanya menciptakan perbedaan genetik antar populasi dan memberi Afghan keanekaragaman genetik yang unik di Asia Tengah. Diterbitkan baru-baru ini di jurnal   PLoS ONE, studi ini dipimpin oleh penyelidik utama Pierre Zalloua dan Marc Haber, keduanya dari pusat regional Timur Tengah Genographic.
 “Afghanistan memiliki keanekaragaman masyarakat multi-etnik dan multi-bahasa. Tujuan studi kami adalah menentukan apakah berbagai kelompok Afghan muncul dari populasi yang sama dengan sistem sosial berbeda namun pasokan genetik yang sama atau apakah perbedaan budaya dan etnik didasari oleh perbedaan genetik yang sudah ada,” kata   Zalloua.
“Kita tahu kalau Afghan berbeda secara budaya, namun kita tidak yakin apakah DNA mereka member petunjuk bagaimana mereka berevolusi. Kita sekarang tahu kalau evolusi budaya utama dan kemajuan teknologi prasejarah, diikuti oleh migrasi dan penaklukkan, menyisakan jejak dalam DNA Afghan, memberi kita pandangan mengagumkan pada asal usul populasi ini,” kata Haber.
 Lokasi geografis strategis Afghanistan menjadi poros utama perdagangan serta persimpangan banyak rute invasi. Lokasi berdampingan dengan perkembangan budaya membentuk warisan genetik unik masyarakat Afghan.
 Genographic Project, diluncurkan tahun 2005, memasuki delapan tahun musim semi ini. Hampir 75 ribu partisipan dari seribu masyarakat asli di dunia telah ikut serta dalam inisiatif ini, bersama dengan lebih dari 440 ribu anggota masyarakat umum yang membeli alat uji secara online, menyeka pipinya, lalu mengirimkan sampelnya ke lab Genographic untuk diolah. Koleksi sampel tak terduga ini beserta datanya merupakan sumberdaya ilmiah yang direncanakan untuk dikembangkan proyek ini.
 Direktur Genographic Project dan   National Geographic Explorer-in-Residence Dr. Spencer Wells mencatat, “Studi ini adalah yang pertama melakukan analisis detail populasi Afghan, menunjukkan keluasan geografis tak terkira sampling Genographic. Proyek ini berusaha mengisi celah dalam pengetahuan kita mengenai sejarah migrasi manusia, dan Afghanistan selalu merupakan celah dalam peta kita. Kita sekarang lebih tahu banyak mengenai gambaran bagaimana kelompok ini saling berkaitan dengan daerah sekitarnya. Selanjutnya, kami berharap mengisi detail sejarah demografis Afghanistan dengan studi penanda genetik lainnya dalam populasi ini.”
Sumber berita:
Referensi jurnal:
  1. Marc Haber, Daniel E. Platt, Maziar Ashrafian Bonab, Sonia C. Youhanna, David F. Soria-Hernanz, Begoña Martínez-Cruz, Bouchra Douaihy, Michella Ghassibe-Sabbagh, Hoshang Rafatpanah, Mohsen Ghanbari, John Whale, Oleg Balanovsky, R. Spencer Wells, David Comas, Chris Tyler-Smith, Pierre A. Zalloua. Afghanistan’s Ethnic Groups Share a Y-Chromosomal Heritage Structured by Historical EventsPLoS ONE, 2012; 7 (3): e34288 DOI: 10.1371/journal.pone.0034288

Minggu, 6 Mei 2012 - Infeksi jamur yang telah membunuh amfibi dalam jumlah memecahkan rekor di dunia membawa pada dehidrasi mematikan bagi katak di alam liar, menurut sebuah studi dari Universitas California di Berkeley dan San Francisco State University.

Tingkat jamur akuatis yang tinggi bernama  Batrachochytrium dendrobatidis (Bd) mengganggu keseimbangan cairan dan elektrolit pada katak liar, kata para ilmuan, dengan parah mengurangi tingkat sodium dan potassium katak dan menyebabkan serangan jantung dan kematian.
Temuan mereka mengkonfirmasi apa yang telah ditunjukkan secara hati-hati oleh para ilmuan di lab dengan jamur tersebut, namun biologiwan SF State Vance Vredenburg mengatakan kalau data dari katak liar member gambaran lebih baik mengenai kemajuan penyakit ini.
 “Mode kematian yang ditemukan di lab tampaknya merupakan apa yang sungguh-sungguh terjadi di lapangan,” katanya, “dan pemahaman demikian merupakan kunci untuk berbuat sesuatu di masa datang.”
 Studi ini diterbitkan online dalam jurnal mitra bestari PLoS ONE dan didanai lewat kerjasama National Science Foundation dan  National Institutes of Health program, Ecology and Evolution of Infectious Diseases.
Dalam jantung studi baru ini, sampel darah diambil dari katak kaki kuning pegunungan oleh Vredenburg, yang merupakan asisten professor biologi di SF State, dan koleganya tahun 2004, ketika wabah chytrid menyapu lembah pegunungan Sierra Nevada.
 “Sangat langka untuk mampu mempelajari fisiologi di alam liar seperti ini, pada momen yang tepat dimana sebuah penyakit mewabah,” kata ekolog UC Berkeley, Jamie Voyles, pengarang perdana studi ini.
 Sayangnya, ini adalah sebuah studi yang tidak dapat diduplikasi, setidaknya di Sierra Nevada. Populasi katak telah hampir punah oleh chytrid, menurun 95 persen setelah jamur itu pertama dideteksi tahun 2004.
 “Sedih rasanya berjalan di lembah ini dan berpikir, ‘Wah, mereka semua sudah tidak ada,’” kata Vredenburg.
 Jamur chytrid menyerang kulit amfibi, menyebabkannya menjadi lebih tebal sampai 40 kali lipat dalam beberapa kasus. Karena katak tergantung pada kulitnya untuk menyerap air dan elektrolit esensial seperti sodium dari lingkungannya, Voyles dan koleganya tahu kalau chytrid akan mengganggu keseimbangan cairan dalam amfibi yang terinfeksi, namun terkejut menemukan kalau tingkat elektrolit jauh lebih rendah dari yang diantisipasi untuk sampel Sierra Nevada.
 “Jelas kalau jamur ini memiliki dampak besar di alam liar,” kata Voyles.
“Penyakit alam liar dapat sama berbahayanya bagi kesehatan dan ekonomi kita seperti halnya penyakit pertanian dan manusia,” kata Sam Scheiner, petugas program NSF untuk EEID. “Bd telah menghancurkan spesies katak dan salamander di dunia, yang dapat mengganggu sistem alam secara potensial. Studi ini penting dalam menambah pemahaman kita mengenai penyakit tersebut, langkah pertama mencari jalan mengurangi dampaknya.”
 Para ilmuan ingin belajar sebanyak yang mereka bias mengenai bagaimana chytrid mempengaruhi amfibi liar, dengan harapan kalau penemuan ini akan membawa pada perawatan yang lebih baik pada infeksi tersebut.
 Sebagai contoh, kata Voyles, studi baru menunjukkan kalau katak individual yang dirawat infeksinya dapat memperoleh manfaat dari suplemen elektrolit dalam tahap lanjut penyakit ini.
Para peneliti seperti Vredenburg sudah bereksperimen dengan berbagai cara merawat katak individual, seperti memberikan terapi antijamur atau menginokulasi katak dengan bakteri probiotik yang menghasilkan senyawa yang membunuh jamur tersebut.
 “Penyakit ini tidak terlalu sulit untuk dihilangkan di lab dengan antijamur. Kita tahu kita dapat merawat hewan di sini,” kata Vredenburg. “Namun di alam liar, penyakit ini masih berupa target yang bergerak.”
 Masih belum jelas bagaimana chytrid menyebar di wilayah ini, dan katak mana yang rentan pada re-infeksi setelah perawatan. Di awal tahun ini, Vredenburg dan koleganya menerbitkan sebuah makalah yang menunjukkan kalau sejenis katak biasa Amerika Utara mungkin merupakan pembawa infeksi ini.
 Chytrid telah membunuh lebih dari 200 spesies amfibi di dunia, namun Voyles mengatakan kalau studi baru ini menawarkan “harapan yang memungkinkan melakukan sesuatu untuk memitigasi hilangnya katak di alam liar.”
Sumber berita:

Kehidupan


Mempelajari Kehidupan

Sains menyelidiki gaya-gaya yang mempengaruhi Bumi dan penghuninya. Lewat pengamatan dan percobaan, para ilmuan berusaha memecahkan teka-teki yang sulit dan menyembunyikan sebab-sebab peristiwa yang membentuk dunia. Hasil sains modern telah merubah dunia secara nyata dengan penemuan baru dan penting dalam bidang seperti komunikasi, transportasi, pertanian dan kedokteran.Biologi sendiri adalah sains yang mempelajari kehidupan dan mahluk hidup, termasuk hukum yang mengatur peristiwa kehidupan.
Setiap tipe kehidupan dari partikel hidup mikroskopis terkecil hingga spesies tanaman dan hewan terbesar dan paling mengagumkan termasuk bidang studi biologi. Studi biologi mencakup semua yang dikenal tentang tanaman, hewan, mikroba atau mahluk hidup lain di masa lalu ataupun masa kini.
Aristoteles
Seperti di definisikan di atas, biologi adalah sains kehidupan dan mahluk hidup. Biologi adalah sains alam. Ia adalah studi bentuk kehidupan individual di dunia kehidupan yang disebut alam. Ia adalah sains ikan dan kunang-kunang, rerumputan dan belalang, manusia dan jamur, bunga dan bintang laut, cacing dan lumut. Ia adalah studi kehidupan di puncak gunung tertinggi dan di dasar samudera terdalam.
Biologi adalah pengetahuan yang dikumpulkan mengenai semua mahluk hidup dan prinsip serta hukum yang mengatur kehidupan. Seluruh mahluk hidup disebut organisme. Organisme yang terlalu kecil untuk dilihat oleh mata tanpa alat disebut mikroorganisme atau mikroba.
Mereka yang mengkhususkan diri belajar biologi disebut ahli biologi, atau biologiwan, atau naturalis, dan lewat pengamatan mereka pada alam dan peristiwa alam yang membuat gagasan-gagasan besar biologi lahir.

Kelahiran Biologi

Tujuan penelitian ilmiah adalah menemukan kebenaran. Dari dulu hingga sekarang manusia terus mencari kebenaran mengenai sifat kehidupan. Kita tidak dapat sepenuhnya menghargai masa kini tanpa mengetahui apa yang telah terjadi di masa lalu. Kelahiran biologi sebagai sains yang mengesankan adalah lambat dan penuh perjuangan, dan terjadi selama ber abad-abad. Perhatikan tabel 1 di bawah dan lihatlah panjang waktu dalam abad dimana para naturalis Yunani kuno mempelajari dan menulis tentang tanaman dan hewan. Sekarang lihat tabel 2 yang menunjukkan jumlah abad antara Vesalius dan Lamarck. Anda dapat melihat kalau tiap penemuan biologi memerlukan waktu yang sangat lama. Mempelajari perkembangan historis gagasan sains memberi pemahaman yang lebih baik tentang proses dan metode inkuiri (penelitian). Mempelajari mengenai individual yang menyumbangkan pada pengetahuan ilmiah meningkatkan pemahaman kita tentang sains dan masyarakat.

Masyarakat Kuno Mempelajari Kehidupan

Studi kehidupan sama tuanya dengan manusia itu sendiri. Semenjak masyarakat purba yang mengamati dan bertanya-tanya tentang sifat hewan dan tanaman dalam lingkup mereka yang terbatas. Orang masa lalu menggunakan pengamatan mereka untuk membantu mereka dalam kegiatan berburu, mengumpulkan makanan dan bercocok tanam.
Marcello Malpighi
Sejumlah besar sumbangan diberikan oleh Yunani Kuno yang memulai studi sistematik mahluk hidup, termasuk manusia. Tabel 1 memberikan rangkuman singkat pencapaian mereka.
Tabel 1. Pencapaian biologi Yunani Kuno
Hippocrates (460 – 370 SM)Mendirikan sekolah medis pertama, berada di pulau Cos, Yunani
Aristoteles (382 – 322 SM)Mengembangkan studi sejarah alam terorganisir pertama; beliau adalah pengamat yang teliti, penulis dan juga penggambar hewan dan tanaman
Theophrastus (380 – 287 SM)Mengkhususkan diri pada studi tanaman; ia disebut “Bapak Botani”
Galen (130 – 200 M)Tokoh paling terdepan dalam anatomi
Kemunculan sains purba mencapai puncaknya dan kemudian menurun drastis. Selama beberapa abad minat dan aktivitas penyelidikan ilmiah mengalami kekosongan, menciptakan kehampaan penemuan ilmiah. Periode depresi ini menunjukkan sedikitnya inkuiri mengenai alam dan kehidupan, dan diberi nama Zaman Kegelapan. Ia berlangsung dari 200 – 1200 Masehi. Selama masa ini, buku langka ditemukan dan para penguasa dipandang sebagai sumber semua pengetahuan. Pengamatan sendiri dipandang sebagai perbuatan yang durhaka.

Kebangkitan Biologi

Abad ke-14 disirami dengan kebangkitan pemikiran ilmiah dan inkuiri. Diantara alasan perubahan sikap ini adalah ditemukannya percetakan, penjelajahan samudera, meluasnya gagasan-gagasan yang dibawa oleh Perang Salib dan munculnya berbagai universitas. Semua hal ini menjadi faktor yang memunculkan kembali biologi dan metode ilmiah.
Andreas Vesalius
Beberapa sumbangan penting pemahaman hukum sains biologi antara abad ke-16 dan 19 ditunjukkan dalam tabel 2
Robert Hooke
Tabel 2. Penemuan Biologi antara abad ke-16 dan 19
Andreas Vesalius (1514 – 1564)Studi tubuh manusia dengan pembedahan, dan mengabaikan otoritas Galen
Marcello Malpighi (1628 – 1694)Menjelaskan metamorfosis (perubahan tubuh) ulat sutera
William Harvey (1578 – 1667)Menunjukkan jalur perjalanan darah di tubuh manusia
Robert Hooke (1635 – 1703)Menemukan dan menamai “Sel” pada sumbat
Anton van Leeuwenhoek (1632 – 1723)Orang pertama yang melihat sel hidup
Carolus Linnaeus (1707 – 1778)Membuat sistem binomial nomenclature, yaitu, penamaan genus/spesies tanaman dan hewan.
George Cuvier (1769 – 1832)Mendirikan studi anatomi komparatif
Jean Baptiste Lamarck (1744 – 1829)Memberikan istilah biologi pada ilmu kehidupan dengan mengambil dua kata dari bahasa Yunani; biosyang berarti “kehidupan”, dan logos yang berarti “ilmu”
Referensi
  1. Edwards, G.L. 2000. Biology: The Easy Way.
  2. Price, G. 2006. Biology: An Illustrated Guide to Science. The Diagram Group.
Sumber: http://www.faktailmiah.com

Minggu, 01 April 2012

Kodok-Kodok Pintar Menyamar

Ingat lagu anak-anak ini?

"Ada kodok (rekotek, rekotek). Di pinggir kali (rekotek-rekotek). Mencari makan..." Saat boneka Susan dan Ria Enez menyanyikannya, mungkin ingat dengan pengalaman mencari kodok di sungai dan persawahan.

Untung hanya kodok biasa, jadi mudah terlihat. Tapi bagaimana dengan kodok-kodok berikut ini, sepertinya perlu mata yang jeli untuk mencarinya.


Aptly-Vietnamese Mossy Frog




Bat Faced Toad



Glass Frog 





Hylid fog - phrynohyas venulosa




Leaf Frog


Tree frog hyla avivoca






Sumber:
http://www.nydailynews.com
http://allaboutfrogs.org
http://www.apakabardunia.com

Selasa, 28 Februari 2012

TOP 10 BIZARRE ANIMAL MATING RITULS


Here is a topic about the birds and the bees – as it relates to the animal kingdom. This is a selection of 10 of the most bizarre mating rituals known to man.
10. Red-Sided Garter Snakes
Red Sided Garter Snakes
These snakes are small and poisonous, and live in Canada and the Northwestern United States. Their highly unusual mating takes place during an enormous orgy. Hundreds snakes slither together in a large den, eager to copulate. In that pile, one female may have as many as 100 males vying for her. These ‘nesting balls’ grow as large as two feet high. Now and then a female is crushed under the heavy mound.
Interesting Fact: Some male garter snakes are able to release the same scent that females release, causing them to be mounted by hundreds of other snakes. Scientists believe this may be for warmth and protection.
9. Argonaut
Argonaut
Argonauts exhibit extreme sexual dimorphism in size and lifespan. Females grow up to 10 cm and make shells up to 30 cm, while males rarely surpass 2 cm. The males only mate once in their short lifetime. The males lack the dorsal tentacles used by the females to create their eggcases. The males use a modified arm, the hectocotylus, to transfer sperm to the female. For fertilization, the arm is inserted into the female’s pallial cavity, then is detached from the male.
Interesting Fact: Argonauts are capable of altering their color. They can blend in with their surroundings to avoid predators.
8. Whiptail Lizard
Whiptail-Lizard-Sex
The whiptail lizard is an all-female species. It reproduces through a method called parthenogenesis. Each Whiptail lizard has an ovarian cycle of 21 to 28 days. When two are placed in a cage together, they synchronize their cycles so they are opposite. For 10 to 14 days, one of the females will act male, which means she mounts the other. The remaining Whiptail takes the female role by receiving; then they switch roles. This is unusual as neither is truly male. The resulting offspring of this method of mating is a perfect clone of its mother.
Interesting Fact: In the lab, through genetic manipulation, scientists have been able to artifically create true male whiptail lizards.
7. Anglerfish
Anglerfish
The Anglerfish has one of the most unique mating methods. When a male is born, it has no digestive system so it needs to find a female (all of which do have digestive systems) quickly. When it finds a suitable female, it latches on to the side of her by biting her and it releases an enzyme that melts her skin causing the two to fuse together. The male then wastes away and the female has a permanent supply of sperm to fertilize her eggs on demand.
Interesting Fact: The anglerfish is a culinary speciality in certain Asian countries. In Japan, each fish sells for as much as $150 USD.
6. Bedbug
Bedbug
Bedbugs mate by “traumatic insemination” – what this means is that the male doesn’t even bother with the female sexual organs – it simply stabs the female with its own sword like sexual organ in any part of her body. Lovely. This form of mating is thought to have evolved as a way for males to overcome female mating resistance.
Interesting Fact: Bedbugs are generally active only at dawn, with a peak attack period about an hour before dawn.

5. Giant Panda
Giantpanda
Giant Pandas are famously difficult to get to mate in captivity – at least until some bright spark in China discovered that showing them panda porn seems to help increase their libido! In 1998 the result of showing panda porn lead to the population of pandas in Wolong zoo to more than double.
Interesting Fact: Two of President Theodore Roosevelt’s sons were the first Westerners to shoot a giant panda for sport.
4. Percula Clownfish
Clownfish
The star fish in Finding Nemo is a clownfish. What most people don’t know, is that Nemo was neither a boy nor a girl – s/he was both! Clownfish can change gender! They will normally live together in a small group – the largest is the female, the second largest is the male, and the rest are non-mating males. If the female dies, the largest male will become the female, and the largest of the non-mating males will be promoted to the mating male.
Interesting Fact: Clownfish and damselfish are the only fish that can avoid the potent stings of an anemone.
3. Giraffe
Giraffe
Female giraffes associate in groups of a dozen or so members, occasionally including a few younger males. Males tend to live in “bachelor” herds, with older males often leading solitary lives. Reproduction is polygamous, with a few older males impregnating all the fertile females in a herd. Male giraffes determine female fertility by nudging the females backside until she urinates in his mouth – he uses the taste to determine whether the female is in heat.
Interesting Fact: Giraffes have extremely long tongues – often up to 45cm.
2. Porcupine
Porcupine
Female porcupines are only interested in sex for 8-12 hours per year. Interested males will stand on their hind legs and spray a female with urine. If she is ready and interested, she will expose her quill-less belly to the male and they will mate until they are both exhausted. if the male tires before the female, she will seek another male to take his place. If a female is not ready or interested in a male, she will make a screaming noise and shake the males urine off herself.
Interesting Fact: Porcupine meat is valued as a food for humans in parts of Africa, Italy, and Vietnam.
1. The Spotted Hyena
Hyena
Unlike most other hyenas, the female spotted hyena has a pseudo-penis (enlarged clitoris). Female hyenas give birth, copulate, and urinate through their protruding genitalia, which stretches to allow the male penis to enter for copulation, and it also stretches during birth. The anatomical position of the genitalia gives females total sexual control over who is allowed to mate with them. The female is also larger than the male. In the spotted hyena family, the female really does wear the pants.
Interesting Fact: Hyenas, unlike other canids, do not raise their leg when urinating.

10 Spesies Unik (Terbaru)



1. Sea Pig



Sea Pig erat kaitannya dengan teripang, bagian dari Animalia. Panjangnya sekitar 4 inci, memiliki 10 tentakel seperti kaki yang digunakan untuk berjalan dan mencari makan di dasar laut. 

Sungguh unik cara Sea Pig menyeleksi makanannya, yaitu menggunakan indra penciuman (aroma), lalu menyingkirkan partikel organik dari lumpur dengan mengempis dan menggembungkan tentakel, barulah memakan partikel yang terperangkap dalam tentakel mereka.


2. Yeti Crab



Kepiting yeti ditemukan pertama kali tahun 2005 oleh ahli biologi laut di Samudera Pasifik. Karena bulu-bulunya mirip mahluk mitos Yeti (legenda padang salju), maka namanya pun serupa. Habitatnya di celah hidrotermal laut pasifik.



3.Viperfish



Viperfish merupakan ikan laut yang hidup di perairan tropis dan subtropis.Ukurannya bervariasi, antara  12 sampai 24 inci, hidup di kedalaman 250 sampai 5.000 kaki.

Ikan ini dapat hidup sampai 40 tahun dan tercatat dalam Guinness world recorduntuk gigi terbesar dibandingkan dengan ukuran kepalanya.
 


4. Japanese Spider Crab


Japanese Spider Crab (sebut saja JSC) adalah arthropoda terbesar, dengan rentang kaki bisa mencapai 3,6 meter. Habitatnya di kedalaman 150-800 meter di lepas pantai selatan pulau Honshu, Jepang. Umurnya bias mencapai 100 tahun


5. Giant Isopod






Giant Isopod hidup di laut yang sangat dalam (zona bathypelagic) sekitar 7.020 kaki di bawah permukaan lautUkurannya: panjang bisa sampai 14 inci dantinggi 30 inciOrganisme ini memiliki kemampuan untuk bertahan hidup tanpa makanan selama lebih dari delapan minggu!

6. Chinese Giant Salamander
 

Organisme ini adalah salamander terbesar yang diketahui ada dan habitatnya meliputi sungai dan danau seta pegunungan di China. Salamander ini bisa tumbuh hingga 73 inci dan hidup sampai usia 80 tahun.

Salamander Raksasa ini tidak memiliki kelopak mata, sehingga mencari makan tergantung pada sensor untuk mendeteksi getaran.

 



7. Olm



Olm merupakan organisme buta yang hidup di gua-gua air bawah tanah.Ukurannya sekitar 8-12 inci. Cara bernapasnya cukup unik, Olm tidak hanyamemiliki insang, namun juga paru-paru (walau jarang digunakan selama proses pernapasan). Seperti salamander raksasa dari China, Olm pun tergantung pada akal penciuman untuk bertahan hidup.
 

8. Giant Grenadier

Giant grenadier adalah satu-satunya anggota genus Albatrossia yang ditemukan di sepanjang bagian utara Pasifik dari Jepang ke Okhotsk dan laut Bering. Ikan ini bisa mencapai tujuh meter panjangnya dan hidup sampai setidaknya 56 tahun.


9. King of Herrings
 

Ikan ini - juga dikenal sebagai oarfish adalah ikan bertulang terpanjang yang ada. Dapat ditemukan di kedalaman dari 300-1000 meter, selalu di bawah laut dan sangat jarang muncul ke permukaan. Panjangnya 16 kaki. Pertama kali ditemukan terdampar mati di pantai di Bermuda tahun 1860.

 

10. Angora Rabbit 
 

Bukan hanya kucing yang memiliki jenis angora, kelinci pun ada. Ya, kelinci angora berasal dari Angora, Turki. Beratnya bisa mencapai 12 kilogramAda lima jenis ras kelinci Angora termasuk Inggris, Jerman, Giant, Perancis dan Satin. 


Sumber: 
listverse.com