Rabu, 29 Mei 2013

Pentingnya Biologi Konservasi, Mengapa??

        Biologi Konservasi adalah ilmu lintas-disiplin (terpadu) yang dikembangkan untuk menghadapi berbagai tantangan demi melindungi spesies dan ekossistem. Terdapat tiga tujuan : pertama, menyelidiki dampak manusia terhadap keberadaan dan kelangsungan hidup spesies, komunitas, dan ekosistem; kedua, mengembangkan pendekatan praktis untuk mencegah kepunahan spesies, menjaga variasi genetik dalam spesies, serta melindungi dan memperbaiki komunitas biologi dan fungsi ekosstem terkait ; dan ketiga, mempelajari serta mendokumentasikan seluruh aspek keanekaragaman hayati di bumi (Wilson 1992). Ilmuan  dan praktisi dari negara-negara di seluruh dunia menggunakan pendekatan-pendekatan tersebut untuk mengatasi masalah-masalah konservasi, sebagaimana upaya konservasi penyu lautdi brazil, berikut ini.

PENDEKATAN BIOLOGI KONSERVASI LINTAS DISIPLIN, STUDI KASUS PENYU LAUT.
Penyu Laut dalam masalah. Pada banyak negara di dunia, populasi penyu laut telah menurun hingga kurang dari 1% dari jumlah semula. Populasi penyu telah terancam oleh berbagai faktor sekaligus, termasuk rusaknya habitat karena pengembangan pantai, penangkapan penyu dewasa dan pengumpulan telur penyu untuk makanan. Penyu juga mengalmai tingkat kematian yang tinggi akibat tersngkut alat tangkap ikan. Sebgaimana banyak negara-negara tropika, brazil telah menyadari pentingnya melindungi penyu lautnya. Pendekatan komprehensif dari brazil demi menyelamatkan makhluk misterius yang menakjubkan ini telah menggambarkan betapa biologi konservasi merupakan suatu kajian yang bersifat multidipliner atau lintas bidang.

Mengapa biologi konservasi dibutuhkan?

Biologi Konservasi muncul pada tahun 1980-an karena disiplin ilmu ilmu terapan yang bersifat tradisional mengenai pengelolaan sumber daya, termasuk kehutanan, pertanian, biologi perikanan, dan pengelolaan satwa liar, tidak cukup komprehensif untuk mengatasi ancaman utama terhadap keanekaragaman hayati. 
Bioogi Konservasi merupakan sintesa dari banyak ilmu-ilmu dasar (Antropologi, biogeografi, ekologi, ilmu lingkungan, biologi evolusi, genetika, biologi populasi, sosiologi, taksonomi dan ilmu biologi, fisika dan sosial lain) yang memberikan prinsip-prinsip dan pendekatan baru untuk bidang aplikasi pengelolaan sumber daya (pertanian, pengembangan masyarakat, pengelolaan perikanan, kehutanan, tata ruang, penangkaran, pengelolaan populasi, pembangunan berkelanjutan, pengelolaan satwa liar dan aktivitas pengelolaan sumber daya lainnya).
         

Tidak ada komentar:

Posting Komentar