
Liputan6.com, Syd

Burung-burung itu terlihat gemetar, kata Hansen, lalu pingsan dan ketika bangun seperti "teler". "Tak seorang pun dapat memastikan, apa yang menyebabkan gejala tersebut. Penyebabnya mungkin adalah tanaman yang mereka makan. Teori lain meliputi adanya penyebaran virus misterius."
Hansen mengatakan, pihak rumah sakit sedang mengupayakan sumbangan untuk merawat sebanyak 30 burung. Setiap hari, katanya, delapan burung dibawa ke sana setelah diambil dari lapangan dan pinggir jalan.
"Di rumah sakit, burung-burung itu diberi bubur manis dan buah segar," kata Hansen. "Itu barangkali sama dengan es krim dan kaleng coke buat burung kakak tua."
Lisa mengatakan, burung kakak tua "mabuk" pernah terlihat di Palmerston, tapi jumlahnya tak sebanyak saat ini. Ditambahkannya, burung itu mati tanpa perawatan yang memadai.(ANT/SHA)
sumber: yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar